Kamis, 19 Juli 2012

PERANG SALIB

PERANG SALIB (1095 – 1291 M)
Sebab-sebab Terjadinya Perang Salib
Sejumlah ekspedisi militer yang dilancarkan oleh pihak Kristen terhadap.kekuatan muslim dalam periode 1096 – 2073 M. dikenal sebagai perang salib. Hal ini disebabkan karena adanya dugaan bahwa pihak Kristen dalam melancarkan serangan tersebut didorong oleh motivasi keagamaan, selain itu mereka menggunakan simbol salib. Namun jika dicermati lebih mehdalam akan terlihat adanya beberapa kepentingan individu yang turut mewarnai perang salib ini. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang turut melatarbelakangi terjadinya perang salib.

Selasa, 10 Juli 2012

SUFISME JAWA

Mistik Jawa yang Unik

Pengertian Mistik Jawa lebih dikenal dengan kebatinan, atau kebatinan Jawa. Kata kebatinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:660), mempunyai akar kata “batin” (arab), yang artinya di dalam, bagian dalam kata batin mendapat afiks ke-an, menjadi “kebatinan”, yang artinya bagian tertutup di dalam. Sedangkan secara harfiah, kebatinan adalah sesuatu yang tersembunyi, kebenaran di balik kebenaran atau kebenaran yang terdalam (Munir Mulkhan, 1984:87). Menurut H.M. Rasyidi kebatinan merupakan salinan yang wajar dari (letterlijk) dari kata arab “bathiniyah”, atau merupakan salinan dari perkataan “Occultisme”, yang artinya tersembunyi dan rahasia (HM. Rasjidi, 1992:65).

PUASA ALA ORANG JAWA

Budaya yang berlaku dalam suatu bangsa –yang mencakup paradigma, sikap, dan pola tindakan– merupakan cerminan nilai budaya bangsa tersebut. Budaya terus berkembang seiring dengan bergulirnya waktu, namun nilai budaya yang telah ada tidak akan hilang sama sekali pada masa selanjutnya. Nilai budaya itu akan menjadi unsur pembentuk, unsur yang mewarnai, mendasari, bahkan dapat mendominasi nilai-nilai budaya sesudahnya.

GENOLOGI ISLAM JAWA

Mistik Jawa adalah sufisme ala Islam Jawa. Dalam Islam, secara teologis, antara mistik dan sufi boleh saja berbeda. Namun, dalam aplikasi rohani Islam, keduanya sulit untuk dipisahkan, walaupun tentu saja tidak identik sama. Sementara bagi kalangan muslim Jawa, mistik dan sufisme sudah merupakan hal yang saling berkait, yang satu membutuhkan yang lain, sebagai kesatuan olah rohani / spiritual bagi muslim Jawa.

EPISTIMOLOGI ISLAM JAWA

Dalam rangka menangkal pengkafiran itu, Sunan Panggung menjelaskan bahwa sufisme yang ia anut tidak menentang syarengat tetapi justru memperdalam penghayatan dalam beragama. Sunan Panggung berkata, “Kang wus tumeka ing rasa jati, sembahyangipun tan mawas nalika, luwir banyu mili jatine…pujine lumintu, rahina wengi tan pegat. Puji iku rahina wengi sireki. Akeh dadi berholo”. Artinya, “Orang yang sudah sampai rasa jati (haqiqat), sembahyangnya tak melihat waktu, sejatinya seperti air mengalir; berdoa selalu siang malam tanpa henti. Memuji itu siang malam. Banyak yang jadi berhala”. Bagi Sunan Panggung, shalat yang merupakan representasi syarengat merupakan ritual yang penting namun seharusnya tak terbatasi oleh lima waktu saja. Allah harus senantiasa diingat di dalam hati setiap saat dan di mana pun.

CARA MENGATASI GANGUAN JIN PADA MANUSIA

Akhir akhir ini sering kita lihat  di Televisi berita kesurupan masal yang menimpa puluhan siswa-siswi SMA , SMP dibeberapa daerah di Indonesia ini.  Fenomena ini cukup membuat pusing guru dan orang tua murid, mengapa hal ini sering terjadi pada akhir akhir ini. Dahulu kasus kesurupan hanya dialami oleh perorangan  yang tinggal dipedesaan , dan jarang terjadi di perkotaan. Namun akhir akhir ini justru kasus ini banyak terjadi didaerah perkotaan, dalam skala yang besar. Kesurupan bukan hanya dialami satu atau dua orang tapi sampai puluhan orang dalam waktu bersamaan, sehingga cukup merepotkan pawang atau paranormal yang berusaha mengatasi kasus tersebut.

Mengetahui Perbedaan Antara JIN, SETAN dan IBLIS

Tema Jin, Setan, dan Iblis masih menyisakan kontroversi hingga kini. Namun yang jelas, eksistensi mereka diakui dalam syariat. Sehingga, jika masih ada dari kalangan muslim yang meragukan keberadaan mereka, teramat pantas jika diragukan keimanannya.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan risalah yang umum dan menyeluruh. Tidak hanya untuk kalangan Arab saja namun juga untuk selain Arab. Tidak khusus bagi kaumnya saja, namun bagi umat seluruhnya. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutusnya kepada segenap Ats-Tsaqalain: jin dan manusia.